Seberapa Rutin Kita Harus Cek Mata?
Mata adalah satu organ yang sangat penting keberadaanya bagi manusia. Dengan mata berbagai aktifitas dapat dilakukan dengan lebih baik dan mudah. Namun demikian, orang sering mengabaikannya dan baru melakukan cek mata saat gangguan ataupun gejala-gejala penyakit mulai terjadi. Padahal menurut dokter spesialis mata RS Cipto Mangunkusumo, Rina La Distia, cek mata rutin sudah bisa dilakukan bahkan saat bayi masih berusia 6 bulan. Berikut ini adalah gambaran usia dan seberapa sering cek mata penting dilakukan:
Saat masih bayi dan balita.
Pemeriksaan pada usia tahap ini penting dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan mata rabun jauh, juling, ataupun mata malas (amblyopia). Sebaiknya pemeriksaan dilakukan saat bayi sebelum 3 tahun dan dilanjutkan lagi saat anak berusia anatara 3-5 tahun sebelum memulai SD.
Usia 6-19 tahun.
Pada masa anak-anak & remaja ini perlu dilakukan pemerikaan rutin setiap 1-2 kali setahun. Masalah genetik dan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti membaca di tempat redup atau menyilaukan dapat menjadi penyebab adanya gangguan kesehatan mata di usia ini. Apalagi di zaman sekarang dimana anak-anak dan remaja tidak bisa dijauhkan dari gadget. Aktifitas belajar di sekolah maupun bermain game di rumah semuanya banyak menggunakan gadget. Penggunaan gadget berlebihan berpotensi menimbulkan masalah tertentu pada mata, seperti degenerasi macula pada retina.
Usia 20-39 tahun.
Di usia dewasa muda ini pmeriksaan sudah tidak perlu terlalu sering lagi. 5-10 tahun sekali sudah cukup.
Usia 40-54 tahun.
Pemeriksaan di usia ini dapat dilakukan 2-4 tahun sekali. Agak lebih sering disbanding rentang usia sebelumnya karena biasanya di usia ini orang banyak yang sudah mulai memiliki masalah rabun dekat juga sehingga membutuhkan lensa progresif.
Usia lebih dari 55 tahun.
1-2 tahun sekali adalah frekuensi cek mata rutin yang ideal bagi usia senior untuk bisa deteksi dini kemungkinan adanya gangguan ataupun penyakit mata lainnya, seperti katarak dan glaucoma terkait dengan penyakit fisik lainnya.
Nah setelah tahu penjelasannya, jangan ditunda-tunda lagi ya cek matanya! Karena mencegah lebih baik kan daripada mengobati? Setuju, Guys?
(RR)
Sumber: www.alodokter.com www.klikdokter.com www.liputan6.com