INFRARED dikenal sebagai cahaya tidak tampak dan kita akan merasakannya sebagai panas. Mata manusia tidak mengenali cahaya infrared sehingga menyebabkan banyak efek samping pada mata. Protein di lensa mata manusia bisa menyerap cahaya infrared. Jika dalam jumlah besar, akan mempengaruhi sedimen protein dan dapat menyebabkan akumulasi suhu yang lebih tinggi pada sel foto reseptor. Semakin lama waktu paparan, akan meningkatkan suhu pada jaringan mata sehingga menyebabkan kerusakan seperti katarak dan retinopati.

Blue Light dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada mata, dan mungkin memainkan peran integral dalam menyebabkan degenerasi makula, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang signifikan. Blue Light memiliki panjang gelombang yang sangat pendek dan dapat di deteksi oleh mata manusia. Tidak hanya memberikan pencahayaan dasar ke dunia kita, Blue Light juga membantu meningkatkan perasaan nyaman. Tapi paparan sinar biru dalam jumlah besar bisa berbahaya bagi mata.

Sinar Ultraviolet merupakan cahaya tidak tampak dan memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya tampak (UVA, UVB). Bahaya UVA menembus kedalam tubuh lebih dalam dan kemungkinan mencapai lensa. Dengan demikian sinar UV telah lama dicurigai dan diketahui dengan baik bahwa paparan sinar ultraviolet dari sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko katarak dan kondisi mata lainnya. Studi menunjukkan bahwa sinar UV dapat merusak protein lensa dengan cara yang berbeda (disebut glycation) yang biasanya terlihat pada katarak.