Efek Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Anak
Selama pandemi, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dijalani sebagian besar anak sekolah mulai dari SD, SMP, sampai dengan SMA. Mata anak harus menatap layar gadget selama minimal 60 menit setiap harinya. Durasi ini makin bertambah hingga 6 jam dengan semakin tingginya usia sekolah dan waktu mengerjakan tugas sekolah. Belum lagi saat pandemi seperti ini anak juga perlu membatasi aktifitasnya di luar rumah agar terhindar dari Covid-19. Maka gadget lagi-lagi menjadi “solusi termudah” untuk anak dan orang tua.
Padahal berdasarkan rekomendasi dari WHO tentang durasi aman maksimal penggunaan gadget (screentime) pada anak 6-10 tahun adalah 1-1,5 jam per hari, sedangkan usia di atas 11 tahun adalah maksimal 2 jam per hari. Pembatasan screentime ini penting untuk diikuti karena ada beberapa dampak buruk bagi anak, khususnya pada organ mata.
Penggunaan gadget dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gejala Computer Vision Syndrome seperti kaku leher, mata lelah, mata kering, ataupun sakit kepala. Berikut ini adalah beberapa gejala yang mulai dikeluhkan juga oleh anak-anak yang melakukan PJJ setiap hari di rumah. Lebih buruknya lagi, penggunaan gadget berlebihan juga memicu munculnya rabun jauh (myopia).
Untuk mencegah munculnya gejala-gejala tersebut di atas, ada abiknya batasi screentime pada anak dan pakaikan kacamata dengan lensa anti-radiasi, Excellenz Blue Cut. Pada mata normal, penggunaan lensa Excellenz Blue Cut berfungsi sebagai perlindungan. Sedangkan pada mata minus, penggunaan Excellenz Blue Cut setiap hari dengan ukuran yang tepat dapat menekan pertumbuhan minus pada mata anak.
(RR)
Sumber:
Suara.com
Klikdokter.com
Kompas.com