Awas, Cuekin Mata Malas Bisa Bikin Juling!
Pernahkan kamu lihat orang dengan pupil mata yang tidak seimbang posisinya antara mata kiri dan kanan? Itu disebut mata juling. Ada orang yang sudah juling sejak lahir, ada juga yang terbentuk setelah remaja atau dewasa. Mengapa bisa seperti itu? Berikut ini alasannya…
Mata juling adalah ketidaksejajaran kedua mata karena kelainan otot, penyakit, dan mungkin juga ukuran kacamata yang tidak tepat pada anak tersebut. Hampir mirip dengan mata juling, ada juga mata malas. Mata malas sebenarnya adalah istilah untuk gangguan penglihatan pada salah satu mata. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya stimulasi pada mata tersebut sehingga mata menjadi tidak berkembang secara maksimal dalam otak.
Menurut dr.Utami Noor Syabaniyah, SpM dari Ciputra SMG Eye Clinic, mata malas bisa menyebabkan juling dan mata juling bisa menyebabkan malas. “Kalau mata itu kan bekerja sama-sama untuk melihat satu objek, kalau juling kan berarti pada satu mata atau objek akan dipersepsikan berbeda, jadi akan membuat pusing, jadi mata yang juling akan berusaha untuk dihilangkan dan tidak dipakai, hal ini bisa menyebabkan malas”, demikian dikatakannya.
Berikut ini merupakan gejala yang dapat dialami oleh penderita mata juling, yaitu:
- Mata terlihat tidak sejajar.
- Kedua mata tidak bergerak secara bersamaan.
- Memiringkan kepala saat melihat sesuatu.
- Sering berkedip atau menyipitkan mata, terutama di bawah sinar matahari.
- Rasa tegang pada mata.
- Sakit kepala.
- Penglihatan kabur.
- Penurunan persepsi atau perkiraan akan jarak.
- Penglihatan ganda.
Keluhan penglihatan ganda biasanya ada pada penderita mata juling yang terjadi saat dewasa. Ketika mata tidak melihat pada satu titik yang sama, memang seharusnya akan menyebabkan penglihatan ganda. Namun, hal ini tidak terjadi pada penderita mata juling yang masih anak-anak. Dua gambar yang dikirimkan mata kepada otak anak-anak akan diacuhkan oleh otak dan otak akan memilih gambar dari salah satu mata, biasanya dari mata yang sehat. Hal ini berbahaya karena dapat mengakibatkan kemampuan penglihatan salah satu mata menjadi turun, yang disebut dengan mata malas (ambliopia). Namun, dapat juga terjadi sebaliknya, di mana justru mata malas yang mengakibatkan mata juling. (https://www.alodokter.com/mata-juling)
Jika kondisi disebabkan oleh kelemahan salah satu otot mata, maka dapat dilakukan terapi ataupun pemakaian lensa khusus untuk perlahan memperbaikinya. Akan tetapi jika kondisi tersebut disebabkan oleh hal-hal yang lain maka perlu dilakukan operasi.
Pada kasus kelainan otot mata sejak lahir sudah dapat dideteksi sejak usia bayi 6 bulan. Jika pada usia 3 tahun masih tampak tanda-tanda mata malas ataupun juling maka anak tersebut perlu segera dibawa ke dokter agar kemungkinan untuk sembuh masih besar. Kasus mata malas ataupun mata juling pada remaja atau orang dewasa lebih sulit untuk diperbaiki, bahkan seringkali menjadi tidak efektif.
(RR/AS)
Sumber:
health.detik.com
alodokter.com