Jenis-Jenis Lensa Berdasarkan Fokus

Kacamata sebagai salah satu alat bantu penglihatan terdiri dari frame/bingkai dan lensa. Ketika kita ingin mendapatkan manfaat dan kenyamanan yang optimal dari penggunaan kacamata, bukan hanya frame yang harus diperhatikan tapi pemilihan jenis lensapun sangat penting untuk diperhatikan. Tersedia berbagai jenis lensa kacamata yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan kita, diantaranya pembagian jenis lensa berdasarkan fokus lensa. Berikut adalah jenis-jenis lensa berdasarkan fokus lensa:

A. Lensa Single Vision

Lensa jenis ini dapat digunakan pada semua penderita kelainan refraksi, baik rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, ataupun presbiopia. Namun seperti namanya, lensa single vision hanya memiliki satu fokus sehingga untuk penderita presbiopia atau mata tua lensa ini hanya dapat digunakan untuk melihat jarak jauh atau dekat saja sehingga dianggap kurang praktis. Tidak hanya itu, lensa single vision juga dapat digunakan pada mata normal terutama untuk melindungi mata dari radiasi sinar berbahaya. Lensa ini hanya memiliki satu ukuran di semua permukaan lensa sehingga penggunanya akan mendapatkan penglihatan yang lapang.

B. Lensa bifokal

Berbeda dengan lensa single vision, lensa bifokal adalah lensa yang memiliki double fokus yaitu untuk melihat jauh dan dekat sehingga area penglihatan pada lensa bifokal tidak seluas pada lensa single vision. Lensa jenis ini terutama diperuntukkan untuk penderita presbiopia atau mata tua dimana kemampuan lensa mata untuk berakomodasi dan melihat dekat sudah berkurang, sehingga mata memerlukan ukuran addisi atau tambahan.

Lensa bifokal terdiri dari dua bagian, bagian atas dan bawah atau area segmen. Bagian atas berfungsi  untuk melihat jauh atau bagian yang mengoreksi kelainan rabun jauh, rabun dekat atau astigmatisme, dan bahkan dapat dibuat sebagai ukuran normal/plano. Sedangkan bagian bawah atau segmen merupakan area dekat/baca yang merupakan penggabungan ukuran jauh dan ukuran addisi sesuai kebutuhan pengguna. Karena ada bagian segmen ini, pengguna akan merasakan efek image jump atau lompatan bayangan saat melihat melewati segmen.

Secara umum, terdapat tiga jenis bentuk segmen lensa bifokal yaitu:

  1. Flat top atau D segmen merupakan jenis bifokal yang paling sering diresepkan. Dinamakan D karena segmen berbentuk huruf D yang ditempatkan dalam posisi horizontal. Kelebihan dari bentuk flattop yaitu efek image jump yang dirasakan lebih sedikit karena pusat optik area dekat berada dekat top segmen. Selain itu, bifokal tipe flattop relatif lebih ringan, dapat memberikan luas lapang pandang yang baik dan secara kosmetik lebih menarik.

  1. Round Segment/Kryptok

Round segment merupakan pengembangan dari tipe kryptok. Kelebihan dari bifokal tipe ini adalah secara kosmetik lebih baik karena segmen ini tidak begitu terlihat. Kekurangan dari lensa tipe ini adalah efek image jump yang dihasilkan cukup besar karena jarak antara top segmen dengan pusat optik cukup lebar. Selain itu, karena puncak dari segmen ini melengkung menyebabkan area penglihatan dekat tidak cukup luas.

Variasi lain dari tipe round segment adalah blended bifocal. Batas antara segmen jauh dan segmen dekat dipadukan sehingga tidak tampak dan tampilan secara kosmetik lebih baik.

  1. Executive

Executive bifokal/one piece/solid bifokal, atau terkadang disebut juga dengan istilah franklin bifokal. Lensa tipe ini tidak memiliki efek image jump karena pusat optik area dekat berada pada top segmen. Lensa ini memiliki zona untuk penglihatan yang sangat lebar dibanding tipe bifokal lainnya.

Bentuk bifokal ini sangat cocok digunakan pada pengguna yang memiliki pekerjaan dengan jarak penglihatan yang sangat dekat. Tapi saat ini, executive bifokal sudah jarang digunakan kecuali untuk lensa-lensa khusus. 

C. PAL (Progressive Addition Lens)

Lensa progressive/PAL adalah lensa yang memiliki penambahan ukuran secara bertahap mulai dari bagian atas hingga ke bagian bawah lensa. Lensa ini dapat memberikan penglihatan yang lebih alami bagi penderita presbiopia atau mata tua, karena tidak hanya mengoreksi penglihatan jauh dan dekat saja seperti pada lensa bifokal, tetapi juga membantu di semua jarak penglihatan termasuk jarak menengah. Secara kosmetik, lensa progresif juga dianggap lebih baik karena lensa terlihat seperti lensa single vision biasa tanpa batas segmen.

Meskipun demikian, bukan berarti lensa progresif tidak memiliki kekurangan, dengan desain yang dimiliki, lensa progresif memiliki distorsi atau penyimpangan bayangan terutama di area tepi lensa bagian telinga, sehingga pengguna akan mengalami kesulitan pada saat melirik. Namun, saat ini teknologi pada lensa progresif terus mengalami perkembangan, sehingga area distorsi pada lensa progresif dapat semakin berkurang dan pengguna menjadi lebih mudah dan nyaman saat menggunakan lensa progresif.

 

(AS)
Open chat
Hello 👋